UJI EFEKTIVITAS DEKOMPOSER
CV. PESANGGEM MITRA ABADI
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 bahwa uji efektivitas wajib dilakukan oleh setiap produk yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan pupuk hayati/dekomposer.Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi konsumen terhadap pengaruh buruk yang mungkin timbul sebagai akibat dari penggunaan produk tersebut.
Pada pengujian dekomposer yang diproduksi oleh CV. Pesanggem Mitra Abadi (CV. PMA) dengan merek dagang A.O.A ini, dilakukan dengan mengikuti prosedur sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011. Pengujian efektivitas dilakukan dengan menggunakan bahan jerami sebagai bahan yang akan dikomposkan dan dosis penggunaan dekomposer A.O.A sebesar 4 liter/ton.
Jerami yang dipergunakan untuk pengujian dekomposer ini memiliki kadar air 73.37%, sehingga sebelum digunakan untuk pengujian harus dijemur terlebih dahulu hingga mencapai kadar air sebesar 45-50%. Kandungan karbon dari jerami yang dipergunakan dalam pengujian ini sebesar 91.35% dan kandungan nitrogennya sebesar 0.53%. Nilai nisbah C/N dari jerami ini sebesar 85.54 (C/N > 40), dimana kondisi ini memenuhi syarat sebagai bahan untuk pengujian efektivitas dekomposer.
1.2 Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dekomposer A.O.A dalam mendekomposisi jerami.
II. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
2.1 Lokasi Pengujian
Pengujian efektivitas dekomposer dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM.
2.2 Waktu Pelaksanaan
Pengujian dilaksanakan mulai Maret hingga April 2012 meliputi : persiapan media pengomposan dan proses pengomposan.
III. Metodologi
Berikut ini adalah pelaksanaan uji lapangan untuk mengetahui efektivitas dekomposer dalam kemampuannya mendekomposisi jerami.
3.1 Perlakuan
Sesuai dengan Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011, beberapa perlakuan berikut ini dibuat untuk menguji efektivitas dekomposer :
a. Kontrol (K) tanpa penambahan dekomposer.
b. Perlakuan dengan penambahan dekomposer AOA dengan dosis 4 liter/ton bahan.
3.2 Tata laksana pengujian
Bahan kompos yang berupa jerami dipotong-potong sehingga berukuran pada kisaran 0.5-1 cm dan disusun dalam dimensi 1 x 1 x 1 m, yang kemudian pada perlakuan dekomposer, diinokulasikan dekomposer sesuai dengan dosis yaitu 4 liter/ton bahan dalam hal ini jerami. Kadar air diatur sedemikian rupa sehingga mencapai kisaran 45-50%. Kemudian tumpukan ditutup menggunakan plastik hitam. Setiap satu minggu sekali dilakukan pembalikan terhadap tumpukan kompos dan dilakukan pengecekan terhadap kadar air dan apabila kurang ditambahkan sehingga mencapai kondisi yang sesuai. Parameter pengamatan adalah temperatur, nisbah C/N dan pH.
IV. Hasil dan Pembahasan
Pengujian terhadap aktivitas dekomposer AOA dilakukan selama empat minggu pengujian. Hasil proses pengomposan yang dilakukan selama empat minggu disajikan pada gambar 1.
Gambar 1. Hasil akhir proses pengomposan selama empat minggu.
a. Kontrol, b. Perlakuan
Hasil analisis terhadap nilai nisbah C/N dari proses pengomposan selama empat minggu disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil analisis nisbah C/N selama pengomposan
Hari
|
Nilai
nisbah C/N
|
|
Kontrol
|
AOA
|
|
0
|
85.54
|
50.01
|
7
|
56.71
|
43.23
|
14
|
51.31
|
31.43
|
21
|
39.54
|
35.11
|
28
|
33.41
|
28.04
|
Berdasarkan pada analisis nilai nisbah C/N, terlihat bahwa pada perlakuan terlihat penurunan nilai nisbah C/N yang relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan kontrol. Penurunan nilai nisbah C/N pada perlakuan sudah terlihat pada hari ke-0. Hal tersebut mengindikasikan adanya unsur nitrogen dalam formulasi dekomposer.
Jika melihat dinamika perubahan temperatur selama proses pengomposan terlihat bahwaa antara kontrol dan perlakuan memberikan pola perubahan yang mirip. Namun pada perlakuan, kenaikan temperatur berlangsung relatif lebih cepat dan pada umunya memiliki temperatur yang lebih tinggi (Gambar 2). Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada perlakuan terdapat aktivitas perompakan yang lebih tinggi.
Gambar 2. Dinamika perubahan temperatur selama pengomposan
Analisa terhadap perubahan pH selama pengomposan, menunjukkan bahwa pada awal pengomposan pH kompos berada pada kisaran nilai 7 baik pada kontrol maupun perlakuan.
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Dekomposer AOA mampu meningkatkan laju penurunan nilai nisbah C/N jerami.
5.1.2 Nilai nisbah C/N perlakuan dengan dekomposer AOA pada minggu ke empat sebesar 28.04.
5.2 Saran
5.2.1 Agar memberikan hasil yang sama dengan pengujian ini, dekomposer AOA seyogyanya dipergunakan dengan dosis minimal 4 liter/ton.
DAFTAR ACUAN
Anonim. 2009. Peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/10/2011.
Departemen Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.