UJI
EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI
CV
PESANGGEM MITRA ABADI
A.O.A
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Uji efektifitas pupuk hayati merupakan salah satu prosedur yang awajib dilaksanakan oleh setiap produsen pupuk hayati sebelum produk tersebut dapat dipasarkan.Hasil uji efektifitas merupakan ketentuan dari Kementerian Pertanian yang dimaksudkan untuk melindungi konsumen dalam hal ini petani dari pengaruh buruk akibat penggunaan pupuk hayati. Penilaian keefektifan pupuk hayati lebih ditekankan pada aspek teknis-agronomis.
Tanaman Jagung
N1P2
|
N0P2
|
N0P1
|
N0P3
|
N0P0
|
N1P0
|
N1P2
|
N1P2
|
N0P3
|
N1P1
|
N0P2
|
N0P0
|
N1P3
|
N1P0
|
N0P3
|
N1P0
|
N0P0
|
N0P1
|
N1P1
|
N1P3
|
N0P1
|
N1P1
|
N0P2
|
N1P3
|
N0P1
|
N0P0
|
N0P2
|
N0P3
|
N1P3
|
N0P2
|
N0P1
|
N0P3
|
N0P2
|
N0P1
|
N1P2
|
N1P2
|
N1P0
|
N1P3
|
N1P0
|
N1P2
|
N1P1
|
N0P3
|
N0P0
|
N1P1
|
N1P3
|
N1P1
|
N1P0
|
N0P0
|
e. Panen
Panen dilakukan pada akhir masa pengujian yaitu pada hari ke-30. Tanaman ini kemudian ditimbang berat kering trubusnya. Hasil pengukuran kemudian dirata-rata.
IV. Hasil dan Pembahasan
Keragaan tanaman (performance) tanaman jagung dan kangkung pada berbagai perlakuan dalam pengujian Pupuk Hayati Cair (PHC) A.O.A dari CV. Pesanggem Mitra Abadi seperti terlihat pada gambar 1.
Perlakuan
|
BK
Trubus Jagung
(gr)*⁾
|
% (+,-,BK)
|
BK Trubus Kangkung (gr)*⁾
|
% (+,-,BK)
|
N0P0
N0P1
N0P2
N0P3
N1P0
N1P1
N1P2
N1P3
|
4.74ac
6.61b
4.72ac
3.89c
5.64d
5.24da
6.50b
6.85b
|
39.50
-0.40
-17.91
19.12
10.75
37.29
44.70
|
1.60a
1.48a
2.13b
2.12b
2.69c
3.00d
1.80a
2.25b
|
-7.62
33.45
32.67
68.34
87.94
12.47
41.04
|
*) Huruf yang berbeda pada saatu kolom yang sama menunjukkan beda nyata pada tingkat signifikansi α = 0.05; % (+,-BK) : Presentase kenaikan (+) atau penurunan (-) berat kering (BK) terhadap kontrol N0P0.
Penambahan berat kering trubus terbesar pada tanaman jagung adalah 44.70% yang terjadi pada perlakuan N1P3, sedangkan pada tanaman kangkung adalah 87.94% pada perlakuan N1P1. Namun demikian, pengaruh nyata dari penggunaan Pupuk Hayati Cair (PHC) A.O.A sudah tampak pada dosis penggunaan terendah.
4.2 Warna Daun
Analisis terhadap warna daun pada tanaman jagung dan kangkung menunjukkan hasil sebagai berikut : Untuk tanaman jagung warna daun berada pada kisaran 7.5GY (7/4-7/6). Sedangkan pada tanaman kangkung, warna daun berada pada kisaran 7.5GY(5/4-5/8). Kisaran-kisaran tersebut merupakan kisaran normal warna daun untuk masing-masing tanaman. Hal ini dapat dikatakan bahwa tanaman-tanaman tersebut tidak menunjukkan adanya gejala kekahatan terhadap kebutuhan nutrisinya.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan :
Berdasarkan pada hasil pengujian efektivitas pupuk hayati cair A.O.A prooduksi CV. Pesanggem Mitra Abadi terhadap tanaman jagung dan kangkung dapat diambil kesimpulan bahwa Pupuk Hayati Cair A.O.A produksi CV. Pesanggem Mitra Abadi secara nyata dapat meningkatkan berat kering trubus tanaman jagung maupun kangkung.
5.2 Saran :
Berdasarkan pada hasil uji efektivitas, untuk memberikan hasil yang optimal maka A.O.A seyogyanya diaplikasikan pada dosis 30L/ha.
VI. Daftar Pustaka
Anonim. 1977. Munsell color charts for plant tissues. Kollmorgen Co. Baltimore. Maryland.
Anonim. 2011. Pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah Permentan nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011. Departemen Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar